Website DPRa PKS Pondok Kelapa. Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Post

Belajar dari 'Aidh Al-Qarny Menghadapi Pendengki

Written By PKS Pondok Kelapa on Senin, 17 Juni 2013 | 11.59



Oleh Ustadz Farid Nu'man

Menyeru manusia kepada jalan Allah ibarat perdagangan. Seorang yang berdagang pasti memiliki pesaing. Ada pesaing yang sehat dan ada pula yang hasud (dengki). Si pendengki akan melakukan upaya apa saja untuk menggembosi pedagang lain yang lebih laku.
Lalu bagaimana para da’i menyikapinya?
Berikut akan kami kutip nasihat Syaikh Dr. ’Aidh Abdullah al-Qarny hafizhahullah dari buku Silakan Terpesona, beliau menulis:
Bagaimanapun Anda berbuat baik kepada orang yang hasud, misalnya membawakan makanan dan minuman kepadanya, memakaikan pakaiannya, membawakan air wudhunya, menyikatkan permadaninya, membersihkan rumahnya, dan lain-lain, Anda akan tetap dianggapnya sebagai musuh. 
Mengapa demikian? Sebab, hal-hal yang menjadi pemicu permusuhan dengannya itu masih melekat pada diri Anda, yaitu keutamaan, ilmu pengetahuan, tata krama, harta, atau jabatan Anda. Bagaimana pun Anda tidak akan dapat berdamai dengannya selama Anda belum menanggalkan karunia-karunia tersbut dari diri Anda. Orang yang iri hati akan selalu menunggu-nunggu saat Anda terpeleset, menanti-nanti kapan Anda terjatuh, dan berangan-angan suatu saat Anda tergelincir.
Hari terbaik baginya adalah hari Anda jatuh sakit, malam terindah baginya adalah malam Anda jatuh miskin, dan saat-saat paling membahagiakan baginya adalah hari Anda tertimpa bencana, dan waktu yang paling disukainya adalah hari dia melihat Anda gelisah, resah, sedih, dan rapuh.
Momen yang paling menyiksanya adalah ketika ia melihat Anda menjadi kaya raya. Berita paling menyedihkannya adalah ketika Anda meraih keberuntungan dan menjadi orang terhormat. Dan bencana paling besar baginya adalah ketika Anda mendapat promosi.
Tawa Anda adalah tangisnya, pesta Anda adalah upacara kematiannya, dan keberhasilan Anda adalah kegagalannya.
Dia akan melupakan segala-galanya tentang diri Anda, kecuali kesalahan-kesalahan Anda. Dia tidak memandang apa pun kepada diri Anda, kecuali pada kekurangan-kekurangan Anda. Kesalahan Anda yang kecil, baginya lebih besar daripada gunung Uhud. Dosa Anda yang sepele, menurutnya lebih berat daripada gunung Tsahlan. Meskipun Anda lebih fasih daripada Sahban, baginya Anda lebih gagap daripada Baqil. Meskipun Anda lebih dermawan daripada Hatim, baginya Anda lebih kikir darpada Madir. Meskipun Anda lebih cerdas daripada Asy Syafi’i, dia memandang Anda lebih bodoh dari pada Habnaqah.
Orang yang memuji Anda di hadapannya dianggapnya pendusta. Orang yang menyanjung Anda di dekatnya dianggapnya orang munafik. Orang yang memuji Anda di majelisnya dianggapnya orang rendah yang tak tahu etika. Sebaliknya, dia mempercayai orang yang mencela Anda, menyukai orang yang membenci Anda, mendekati orang yang memusuhi Anda, menolong orang yang tidak menyukai dan tidak akrab dengan Anda.
Warna putih menurut pandangan mata Anda, terlihat hitam baginya. Siang dalam penglihatan Anda, malam dalam pandangannya.
Maka dari itu, janganlah Anda menjadikannya sebagai hakim dalam perkara Anda dengan orang lain, karena dia telah memvonis Anda bersalah sebelum mendengar tuntutan dan melihat bukti-bukti. Janganlah Anda membocorkan rahasia kepadanya, karena dia sangat bersemangat menyebarkan dan menyiarkannya. Ia menyimpan kekeliruan Anda sampai hari ia membutuhkannya dan mencatat kesalahan Anda sampai hari ia memerlukannya. 
Cara menghadapinya hanyalah menghindari dan meninggalkannya, menghilang dari pandangannya, menjauhi rumahnya, dan menyingkir dari tempatnya. Sebab, dia sebenarnya adalah sang penindas yang berpenampilan orang yang tertindas. Tak usah Anda membalasnya, sudah cukup baginya kepahitan di kerongkongannya, duka nestapa yang dialaminya, kesedihan yang merundungnya, dan kecelakaan yang dirasakannya.
Andalah yang membuatnya sakit dan menderita; andalah yang membuatnya tidak bisa tidur dan gundah gulana; andalah yang mendatangkan kegelisahan, kesedihan, kelelahan, dan keletihan padanya.
Aku berhasil, maka sujudlah orang yang dulu mencela diriku
Dia tidak kucela, itulah pemaafan dan penghinaanku baginya
Itu juga yang kualami di antara keluarga dan orang sebangsaku
Sebab, barang yang berharga memang aneh di mana saja berada
Orang yang iri pada kebaikanku, berdusta di belakangku
Berghibah sembunyi-sembunyi, memuji-muji di depan mata
Demikian nasihat dari Syaikh Dr. ’Aidh al Qarny hafizhahullah.
Sungguh, kedengkian adalah penyakit mematikan bagi pengidapnya. Hatinya sempit, jiwanya bergoncang, pikiran pun buram, karena semua telah diliputi rasa khawatir terhadap kemuliaan orang lain, sedih terhadap kebahagiann orang lain, dan marah terhadap pujian yang diterima orang lain.
Dengki tidaklah memandang usia dan tempat, ia bisa diidap siapa saja dan hidup di mana saja. Orang yang menjadi korban juga tidak memandang usia dan posisi, siapa saja pernah menjadi sasaran kedengkian. Baik itu jamaah, ulama, da’i, politisi, tokoh negara, guru, pedagang, dan sebagainya. Maka carilah ridha Allah ’Azza wa Jalla dalam berda’wah, jangan hiraukan ucapan yang melemahkan, tuduhan yang menggoncangkan, dan fitnah yang membingungkan, karena ketika Anda menjadikan Allah ’Azza wa Jalla sebagai satu-satunya tujuan dan tempat bersandar, maka musuh-musuhmu akan tidak bisa berbuat apa-apa kecuali celaka bagi dirinya sendiri.

Wallahu A’lam wa Lillahil ’Izzah


Sumber : http://www.pkspiyungan.org/

Futsal Perdana DPRa PKS Pondok Kelapa

Written By PKS Pondok Kelapa on Rabu, 10 April 2013 | 11.12

Ahad, 07 April 2013 bertempat di lapangan "Zy Futsal" seluruh kader ikhwan DPRa PKS Pondok Kelapa mengadakan Futsal perdana.

Dengan adanya kegiatan futsal ini diharapkan kesolidan dan kesahatan jasmani kader terjaga. Kegiatan futsal DPRa PKS Pondok Kelapa ini akan dilaksanan secara kontinyu, minimal sekali dalam sebulan.

Dalam acara itu hadir diantaranya Akh Tarmizi selaku ketua DPRa PKS Pondok Kelapa, Koordinator Kepanduan dan Olah Raga akh Kuswanto meskipun tidak ikut bermain di karenakan cidera pada kakinya akibat kecelakan beberapa waktu lalu dan kader ikhwan se-DPRa PKS Pondok Kelapa, meskipun begitu acara berjalan lancara dan peserta antusias dalam bermain. (gpp) #PKSTeamSocmed

Silaturahim GMPYJ bersama Anggota DPRD Jakarta

Written By PKS Pondok Kelapa on Selasa, 02 April 2013 | 13.18

Hari Ahad tepatnya tanggal 31 April 2013 Gerakan Masyarakat Peduli Yatim dan Jompo atau disingkat GMPYJ bersama salah satu Anggota DPRD DKI Jakarta Bapak M. H. Gunawan mengadakan silaturahim dan santunan anak yatim serta jompo.

Acara yang di laksanakan di Gedung RW 06 Kelurahan Pondok Kelapa tersebut di hadiri oleh Pembina Gerakan Masyarakat Peduli Yatim dan Jompo, Ketua DPC PKS Duren Sawit Arif W, Ketua DPRa PKS Pondok Kelapa Tamizi, Ketua RW 06 serta ketua RT se-RW 06 berjalan lancar. Acara di mulai dari pukul 10 pagi hingga 12 siang.

"Orang yang yatim dan orang yang memperhatikan anak-anak yatim bersama Rasulullah di surga" cuplikan sambutan yang di sampaikan Pembina GMPYJ.

Dalam pemicaraannaya Bapak M. H. Gunawan memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang apa itu wakil rakyat, tugas apa saja yang diembannya sehingga diharapakan pada Pemilu 2014 nanti masyarakat tidak sembarang memilih wakil rakyat. *gpp #PKSocmedTeam

Transkrip Orasi Anis Matta di Konsolidasi Kader PKS Jateng

Written By PKS Pondok Kelapa on Sabtu, 23 Maret 2013 | 20.00


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ikhwan dan akhawat sekalian, kalimat pertama yang ingin saya sampaikan kepada antum semua adalah bahwa saya mencintai antum semua. Inni uhibbukum fillah. Karena cintalah kita berkumpul di sini, dan insya Allah atas nama cinta juga kita akan memenangkan Pilgub Jawa Tengah.
Saya juga ingin menyampaikan, salam cinta dari Ketua Majelis Syuro, Ustadz Hilmi Aminuddin kepada antum semuanya dan salam cinta dari mantan Presiden kita Ustadz Luthdi Hasan Ishaaq. Kita doakan mudah-mudahan Allah swt. memudahkan urusannya.
Ikhwah sekalian,
Apa yang disampaikan tadi oleh KH Budi (Budi Haryono .pen) mengingatkan saya kepada sebuah puisi. Puisi yang ditulis oleh murid dari nama yang disebutkan tadi yaitu Rumy. Rumy punya murid cinta yang hidup berabad-abad sesudah Rumy, namanya Muhammad Iqbal. Dan Muhammad Iqbal ini menulis tentang gurunya. Perhatikan baik-baik teksnya.
“Dan nafas cintamu, meniup kuncupku jadi bunga.”

Luthfi: PKS Terbuka Bagi Politisi Parpol Lain, Asal Bersih Korupsi

Written By PKS Pondok Kelapa on Senin, 14 Januari 2013 | 18.01

Banda Aceh - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq mengaku prihatin dengan tidak lolosnya 24 partai politik (parpol) dalam verifikasi parpol peserta Pemilu 2014. Padahal sejumlah politisi dari beberapa parpol tersebut ada yang menjadi anggota legislatif di tingkat kabupaten/kota. Luthfi mengaku PKS terbuka dan siap menerima politisi dari partai lain, termasuk dari partai-partai yang tidak lolos verifikasi. Tapi dengan syarat mereka bebas korupsi.
“PKS terbuka bagi siapapun, apalagi bagi mereka yang punya semangat untuk membangun bangsa. Tapi mereka yang ingin bergabung harus bebas dari korupsi,” kata Luthfi dalam acara Temu Tokoh Aceh di Gedung Anjung Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh, Peniti, Banda Aceh, Sabtu (12/1/2013) malam.
Luthfi menambahkan bahwa PKS juga tak ingin dengan hanya lolosnya 10 partai sebagai peserta Pemilu 2014 akan mengurangi pastisipan masyarakat Indonesia dalam pesta demokrasi terbesar bangsa ini. Karena itu, dia mengatakan bagi para politisi yang ingin bergabung dengan PKS, tentu akan disambut dengan tangan terbuka.
“Yang terpenting satu visi dan satu misi dengan PKS, jujur, amanah, dan siap menerima serta menjalankan aturan partai,” terang Luthfi.

Tolak Kenaikan BBM, PKS Isyaratkan Keluar dari Koalisi Pemerintahan SBY

Written By PKS Pondok Kelapa on Selasa, 27 Maret 2012 | 16.47

Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) naga-naganya akan keluar dari koalisi. Isyarat ini disampaikan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menyusul penolakan atas kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menaikkan harga BBM.

"Jika pada akhirnya pemerintah, para menteri yang pro kenaikan harga BBM itu bersikukuh menaikkan harga BBM, maka kami terpaksa akan berseberangan," kata Lutfhi dalam siaran pers, Selasa (27/3/2012).

Luthfi menyampaikan ketegasan sikap PKS itu dalam Mukernas yang digelar di Medan, Sumut. "Kami lebih memilih berdiri bersama penderitaan rakyat, merasakan jeritan hati rakyat yang makin menderita oleh berbagai himpitan kehidupan yang kian menyulitkan," lanjut Luthfi lagi.

Luthfi juga memberikan sejumlah solusi terkait beban APBN yang membengkak terkait kenaikan harga minya dunia, yang berimbas pada naiknya harga BBM.

Wawancara Hidayat Nur Wahid: "Tidak ada istilah 'turun pangkat' dalam pengabdian"

Written By PKS Pondok Kelapa on Senin, 26 Maret 2012 | 21.09

Nama Hidayat Nur Wahid mengejutkan setiap orang pada akhir masa pendafaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta pada Senin (19/3).
Mantan Ketua MPR itu didaftarkan Partai Keadilan Sejahtera bersama Didik J Rachbini sebagai pendampingnya.

Banyak kalangan yang menganggap keputusan Hidayat tersebut konyol. Apalagi terkait pencitraan terhadap dirinya yang turun tangga dari Ketua MPR menjadi calon gubernur.

Berikut petikan wawancara singkat bersama Hidayat Nur Wahid perihal pencalonannya tersebut.
 
Bagaimana ceritanya bapak tahu-tahu dicalonkan sebagai gubernur, sedangkan selama ini bapak tidak pernah tampil atau digadang-gadangkan namanya oleh PKS?

Saya sendiri juga terkejut sebenarnya. Saya berkali-kali bilang kepada teman-teman pers dan siapa saja yang bertanya langsung tentang hal ini. Saya tidak pernah mencalonkan diri.
Malah saya itu sampai hari terakhir pendaftaran pekan lalu masih berusaha keras mendorong Triwisaksana untuk maju dan mencarikan wakilnya. Tahu-tahu musyawarah justru mencalonkan saya.

Hidayat : Kandidat Lain adalah Kawan

KabarJakarta.com - Pilkada DKI yang bersih dan fair merupakan dambaan kita semua. Karena dengan begitu akan tercipta pemimpin yang benar-benar mendapat legitimasi untuk memimpin. Hidayat - Didik (HNW-Didik) pun mengakui bahwa semua kandidat yang hadir saat ini bukanlah lawan.
 
“Kami tidak pernah berfikir untuk menganggap mereka lawan. Tapi mereka adalah kawan-kawan, kolega atau rekan sejawat yang bekerjasama dalam membangun Jakarta,” Ujar Hidayat (25/3), Di pinggiran Kali Krukut.
 
Tak hanya itu, pasangan HNW – Didik juga berharap agar pilkada DKI 2012 yang akan digelar nanti juga hadir tanpa penindasan dan pemaksaan
 
“Kami juga berharap, pilkada kali ini akan sejuk. Tidak perlu ada fitnah, tidak perlu ada intimidasi. Tidak perlu ada manipulasi. Tidak perlu juga memaksa-maksa birokrat untuk melakukan pelanggaran,” terang Hidayat.

Harusnya Rakyat yang Mengeluh, Bukan SBY

Written By PKS Pondok Kelapa on Minggu, 25 Maret 2012 | 18.06

dakwatuna.com – Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyesalkan Presiden SBY yang mengeluh karena mendapat ancaman. PKS menilai itu tidak patut.
Bagi PKS, seharusnya rakyatlah yang mengeluh ke pemimpinnya. Apalagi, jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada april 2012 mendatang.

“Saya sendiri sudah tidak bisa berkomentar banyak. Saya sangat galau. Seharusnya rakyat yang curhat, malah ini sebaliknya,” ujar Ketua DPP PKS Aboe Bakar Alhabsy, kepada INILAH.COM, Selasa (20/3/2012).
Anggota Komisi III DPR ini melihat rakyat sudah dalam posisi yang kepepet. Harga BBM baru direncanakan naik tetapi harga barang sudah melejit duluan. Tetapi, penghasilan rakyat justru tidak berubah bahkan lebih buruk.

Banyak persoalan yang dihadapi rakyat. Petani menghadapi hama tani, nelayan dihadapkan gelombang tinggi sehingga tidak bisa melaut, terorisme dan korupsi masih meraja lela. Belum lagi persoalan pendidikan mahal dan kesehatan yang masih belum sepenuhnya berpihak pada rakyat.

Anehnya, lanjut Aboe, disaat rakyat ingin curhat ke pemimpinnya, mereka tidak mendapatkan ruang. Bahkan, dari pemimpinnya sendiri yang seharusnya mengakomodasi mereka.

“Rakyat harus mendengar curhat tentang adanya ancaman mau dilengserkan dari kekuasaan, keluh kesah terima soal BBM. Bahkan keluhan soal ancaman keselamatan kepada keluarga,” jelasnya.

Hidayat dan Didik 'Mendengar' di Kali Krukut

Jakarta Akhir pekan digunakan cagub Hidayat Nurwahid mengunjungi masyarakat di Kali Krukut, Jalan Administrasi Negara 1, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hidayat-Didik 'Mendengar' aspirasi warga di sekitar anak sungai ciliwung tersebut.

Kedatangan mantan ketua MPR itu untuk sosialisasi kepada masyarakat melalui 'Hidayat-Didik Mendengar' sebagai simbolik awal untuk menyerap aspirasi dan beres-beres Jakarta. Hidayat datang pukul 09.00 WIB dengan berkaos putih dan bercelana bahan hitam.

Setiba di lokasi tersebut, dia langsung menyalami para pendukungnya dan puluhan masyarakat yang berkumpul, serta menyalami para penjual jajanan khas Betawi di sekitar acara sambil berdialog tentang aspirasi mereka terhadap Jakarta.

Sebuah spanduk besar berlatar kuning dan Monas bertuliskan "Mohon Doa Restu Warga Jakarta, Hidayat-Didik untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012-2017", dan "Ayo Beresin Jakarta". Tidak jauh dari spanduk itu, sebuah tenda kecil dengan kursi plastik 25-30 kursi.

Dalam dialog dengan warga, Hidayat menjelaskan soal taman kota menurutnya, taman kota bisa mengurangi bentuk kekerasan.

"Taman kota juga sebagai salah satu sarana rekreasi masyarakat di mana mereka bisa saling menyapa interaksi sehingga mengurangi bentuk-bentuk kekerasan, karena mereka saling mengenal," ujar Hidayat, , Minggu (25/3/2012).

Hidayat mengatakan, bersama Didik J Rachbini, dirinya mempunyai program untuk memperbanyak taman kota di Jakarta, di mana taman tersebut ditumbuhi buah-buahan khas betawi, seperti rambutan, duku, dan kesemek.

"Pohon-pohon yang selain ada buah juga ada bunga. Supaya di Jakarta banyak burung-burung dan terlihat asri," cetusnya.

Hidayat sempat mencicipi sate madura dan kue rangi. "Kita akan terus melestarikan makanan betawi yang enak-enak," kata Hidayat kepada si penjual kue Rangi.

sumber : detikNews

*posted by : DPRa PKS Pondok Kelapa - Bekerja Untuk Kebaikan Bersama
**Ayooo bergabunglah dengan PKS Pondok Kelapa di facebook dan twitter
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | PKS PIYUNGAN
Copyright © 2011. PKS Pondok Kelapa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger